Siapa yang tidak kenal dengan Rio Haryanto? Pembalap mobil yang menjadi duta Indonesia ini tentu semua tau betapa mudanya Rio. Di kancah GP3 yang dilakoninya saat ini, Rio tampil cukup mengesankan. Di awal musim ia hanya memasang target 15 besar, tapi ternyata saat ini posisinya ada di urutan kelima klasemen pembalap.
Saat masih berusia 17 tahun, ia membuat orang-orang tercengang karena berhasil menjadi juara di seri Turki. Ia pun mulai disegani lawan-lawannya meski tergolong sangat muda. Rio yang lahir di tahun 1993 ini pun berhasil membuat Indonesia dikenal dari sirkuit-sirkuit yang menghajat GP3 yang perlombaannya menjadi pembuka ajang Formula 1.
Source: http://liqonet.blogspot.com/2015/08/rio-haryanto-ayat-kursi-alquran-bikin.html
Di bagian belakang mobil balapnya, bendera Indonesia berkibar bersama bendera negara pembalap-pembalap lain di sirkuit Hungaroring. Hal ini jelas membuktikan bahwa Rio tidak hanya membalap untuk karirnya tapi juga untuk tanah airnya meski mobil balapnya milik tim asal Inggris yang bermesin Cosworth, Manor Racing.
Rio pun membalap dengan dukungan penuh orangtuanya yang kerap mengikuti Rio ke berbagai Negara untuk memberinya dukungan moral.
Remaja kelahiran Solo pada 22 Januari ini adalah sosok yang rendah hati. Ia tak segan membalas sapaan fans yang kerap memanggilnya baik di dalam maupun di luar sirkuit balapan.
Setiap akan mulai membalap, Rio akan selalu memulai dengan berdoa. Ia pun senantiasa menaruh dan membawanya saat balapan potongan Ayat Kursi di dalam kokpit mobilnya,
“Ini bisa membuat saya lebih merasa tenang saat tampil,”
Source: http://liqonet.blogspot.com/2015/08/rio-haryanto-ayat-kursi-alquran-bikin.html
Kariri yang masih sangat panjang yang harus dilalui Rio ini pun membuatnya harus bekerja keras secara maksimal. Karena itulah ia memilih menetap sementara di Inggris agar bisa lebih dekat dengan pelatih fisik yang juga manajernya, Piers Hunnisett. Demi karirnya pun, Rio memilih untuk menghentikan sekolah formalnya terlebih dahulu,
“Saya memilih tinggal di Inggris sehingga saya bisa dapat lebih muda bertemu dengan pelatih saya. Saya baru akan melanjutkan sekolah tahun depan karena saat ini fokus di balapan,”
Segala sesuatunya memang harus ada yang dikorbankan, ya. Tapi meski demikian, jangan pernah lupa baca Ayat Kursi ya, Rio!
Siapa yang tidak kenal dengan Rio Haryanto? Pembalap mobil yang menjadi duta Indonesia ini tentu semua tau betapa mudanya Rio. Di kancah GP3 yang dilakoninya saat ini, Rio tampil cukup mengesankan. Di awal musim ia hanya memasang target 15 besar, tapi ternyata saat ini posisinya ada di urutan kelima klasemen pembalap.
Saat masih berusia 17 tahun, ia membuat orang-orang tercengang karena berhasil menjadi juara di seri Turki. Ia pun mulai disegani lawan-lawannya meski tergolong sangat muda. Rio yang lahir di tahun 1993 ini pun berhasil membuat Indonesia dikenal dari sirkuit-sirkuit yang menghajat GP3 yang perlombaannya menjadi pembuka ajang Formula 1.
Source: http://liqonet.blogspot.com/2015/08/rio-haryanto-ayat-kursi-alquran-bikin.html
Di bagian belakang mobil balapnya, bendera Indonesia berkibar bersama bendera negara pembalap-pembalap lain di sirkuit Hungaroring. Hal ini jelas membuktikan bahwa Rio tidak hanya membalap untuk karirnya tapi juga untuk tanah airnya meski mobil balapnya milik tim asal Inggris yang bermesin Cosworth, Manor Racing.
Rio pun membalap dengan dukungan penuh orangtuanya yang kerap mengikuti Rio ke berbagai Negara untuk memberinya dukungan moral.
Remaja kelahiran Solo pada 22 Januari ini adalah sosok yang rendah hati. Ia tak segan membalas sapaan fans yang kerap memanggilnya baik di dalam maupun di luar sirkuit balapan.
Setiap akan mulai membalap, Rio akan selalu memulai dengan berdoa. Ia pun senantiasa menaruh dan membawanya saat balapan potongan Ayat Kursi di dalam kokpit mobilnya,
“Ini bisa membuat saya lebih merasa tenang saat tampil,”
Source: http://liqonet.blogspot.com/2015/08/rio-haryanto-ayat-kursi-alquran-bikin.html
Kariri yang masih sangat panjang yang harus dilalui Rio ini pun membuatnya harus bekerja keras secara maksimal. Karena itulah ia memilih menetap sementara di Inggris agar bisa lebih dekat dengan pelatih fisik yang juga manajernya, Piers Hunnisett. Demi karirnya pun, Rio memilih untuk menghentikan sekolah formalnya terlebih dahulu,
“Saya memilih tinggal di Inggris sehingga saya bisa dapat lebih muda bertemu dengan pelatih saya. Saya baru akan melanjutkan sekolah tahun depan karena saat ini fokus di balapan,”
Segala sesuatunya memang harus ada yang dikorbankan, ya. Tapi meski demikian, jangan pernah lupa baca Ayat Kursi ya, Rio!